MATERI DAN PEMBELAJARAN QURDITS DI MI_AYAT DAN HADITS MENGHARGAI ORANG LAIN


KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmatnya makalah ini dapat disusun hingga selesai.Tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas bantuan berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi ataupun idenya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengatahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatahan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sehingga akan semakin banyak manfaat yang kita peroleh.

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Islam mengajarkan kepada kita agar selalu meghargai orang lain. Pada hakikatnya, posisi manusia terhdap sesama adalah sama dan sederajat, yang membedakannya hanyalah taqwa dan amal perbuatan. Oleh karena itu, sikap saling menghargai dan tidak saling mencela serta merendahkan sangat diperlukan dalam pergaualan sesama manusia.
Tentunya pembelajaran sikap saling menghargai sudahlah mulai diterapkan kepada peserta didik melalui pendidikan dasar yait di MI/SD. Karena semakin awal peserta didik mengetahui, mengerti, dan memahami arti menghargai maka, mereka akan emakin mudah bersosialisasi di lingkungan masyarakat kelak.
Semoga melalui makalah ini pembaca dapat memahami dan menerapkan arti menghargai yang sebenarnya.
B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana definisi menghargai orang lain?
2.    Sebutkan macam-macam menghargai orang lain?
3.    Apa manfaat saling menghormati atau menghargai?
C.  Tujuan
1.    Untuk memahami bagaimana definisi menghargai orang lain.
2.    Untuk mengetahui macam-macam menghargai orang lain.
3.    Untuk mengetahui manfaat saling menghormati atau menghargai.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Definisi menghargai orang lain.
Sikap saling menghargai merupakan sikap terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim, sehingga dapat menjalin hubungan dengan harmonis. Sebab orang yang dapat menghargai orang lain akan menjaga lisan, sikap, dan perbuatan agar tidak menyinggung dan menyakiti oarang lain. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al Hujurat ayat 11 :
ﻴﺄيهاالذىن ء امنوا لايسخرقوم من قوم عسىان يكونوا خيرا منهم ولانساء من نساء عسى ان يكن خيرا منهن ولا تلمزوا انفسكم ولا تنابزوا بالالقاب بئس الاسم الفسوق بعد الايمان ومن لم يتب فاولئك هم اظالمون
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan ) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan), dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah ia dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al Hujurat: 11)
Sabda Rasulullah yang artinya, ”Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang yang lebih muda, dan tidak mengerti hak-hak orang yang lebih tua. Bukanlah termasuk golonganku orang yang menipu kami.Seorang mukmin tidak dikatakan beriman sehingga ia mencintai orang mukmin lain, seperti mencintai diri sendiri.” (HR.Thabrani).
Menghargai orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan masyarakat yang salingmenghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai manusia. Menghargai orang lain merupakan sikap yang terpuji karena merupakan pencerminan pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin dihargai.
Hadits Nabi Muhammad saw yang artinya :“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orangyang bekerja dan menekuni kerjanya.” (HR Baihaqi).
Menghormati dan menghargai orang lain harus dilakukan tanpa memandang derajat, status, warna kulit, atau pekerjaan orang tersebut karena hasil karya merupakan pencerminan pribadi seseorang. Sikap menghargai terhadap orang lain tentu didasari oleh jiwa yang santun atau al hilmu yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang di luar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih terlebih dahulu untuk mendidik jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun. Seperti contoh, ketika bersama-sama menghadapi persoalan tertentu, seseorang harus berusaha saling memberi dan menerima saran, pendapat atau nasehat dari orang lain yang pada awalnya pasti akan terasa sulit. Sikap dan perilaku ini akan terwujud bila pribadi seseorang telah mampumenekan ego pribadinya melalui pembiasaan dan pengasahan rasa empati melalui pendidikan akhlak.
تبسمك في وجه اخيك لك صدقة ﴿رواهالشيخان
(Artinya : “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah” (HR Asy Syaikhan)
B.  Macam-macam menghargai orang lain
1.    Menghormati orang tua (ayah dan ibu)
Wajib bagi umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya, yaitu dengan berbakti, mentaati perintahnya dan berbuat baik kepada keluarganya, di antaranya : Berbicara dengan perkataan yang baik.[1] Firman Allah SWT dalam Q.S. 17/Al-Isra : 23
وَقَض رَبُّكَ اَلاَّتَعْبُدُوْا اِلاّ اِيَّاهُ وَبِالْولِدَيْنِ اِحْسنًاط اِمَّايَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَاَحَدُهُمَااَوْكِلاَهُمَا          فَلاَتَقُلْ لَّهُمَا اُفٍّ وَّلاَ تَنْهَرْ هُمَاوَقُلْ لَّهُمَا قَوْلاًكَرِي
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya berumur lanjut dalam pemeliharanmu, maka sekali-kali janganlah kamu kepada kaduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataanm yang mulia. (Q.S. al-Isra’ : 23)
Menghormati kedua orang tua juga dijelaskan dalam sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori dan Muslim yaitu, yang artinya: Dari Abu Hurairah ra, berkata:”seseorang telah datang kepada Rasulullah saw, seraya bertanya,”Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak aku gauli? “Rasulullah menjawab, “Ibumu.”Orang itu bertanya lagi, “kemudian siapa ya Rasulullah? ‘Rasulullah menjawab:”Ibumu.”Orang itu bertanya lagi kemuadian siapa?”‘Rasulullah menjawab, “Ibumu”.Orang itu pun bertanya lagi, “kemudian siapa” ‘rasulullah menjawab, “Ayahmu.”(Diriwayatkan Al-Bukhori dan Muslim).
Tapi dalam menggaui kedua orang tua ada pengecualian bahwa hak ibu berada diatas hak ayah, dengan selisih tiga derajat. Karena itulah Allah mengatakan: “Dan kami perintahkan kepada mereka manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua mereka: ibunya yang susah payah mengandung, melahirkan. Mengandung hingga sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.”[2]
2.    Menghargai/menghormati guru
Akhlakul karimah kepada guru di antaranya dengan menghormatinya, berlaku sopan di hadapannya, mematuhi perintah-perintahnya, baik itu di hadapannya ataupun di belakangnya, karena guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang murid, yaitu yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak dan membenarkannya.
Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-katanya sebagai berikut :[3]
قُمْ لِلْمُعَلِّمِ وَفِّهِ التَّبْجِيْلاَ # كَادَالْمُعَلِّمُ اَنْ يَكُوْنَ رَسُوْلاً.
Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang Rasul.
3.    Menghargai/menghormati tetangga dan masyarakat.
Pentingnya akhlak tidak terbatas pada perorangan saja, tetapi penting untuk bertetangga, masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Di antaranya akhlak  menghormati terhadap tetangga dan masyarakat adalah seperti halnya firman Allah SWT berfiman dalam al-Qur’an Q.S. 5/Al-Maaidah : 2 :
وَتَعَاوَنُوْاعَلَىالْبِرِّ وَالتَّقْوَىصوَلاَتَعَاوَنُوْا عَلَى اْلاِثْمِ وَالْعُدْوانِص وَاتَّقُوا اللهَ ط اِنَّ اللهَ شَدِيْدُالْعِقَابِ.
Dan tolonglah menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,sesungguhnya Allah amat berat siksanya. (Q.S. Al-Maaidah : 2)[4]
Rasulullah saw juga bersabda: Apabila engkau memasak sayur maka perbanyaklah airnyakemudian perhatikanlah tetanggamu. (H.R. Muslim)[5], beliau juga, menyebutkan tiga hal yang berkaitan erat dengan beriman kepada Allah dan hari akhir. Ketiga hal itu adalah: menghormati tamu, berbuat baik kepada tetangga, dan bertutur yang baik atau diam.
4.    Menghargai/menghormati orang non muslim
Allah swt selain mengajarkan akhlak muliah kepada nabi Muhammad saw terhadap sesama muslim, beliau juga mengajarkan bagaimana bertatacara berkehidupan yang baik kepada orang non muslim, seperti halnya kisah nabi Muhammad saw saat berdakwah di mekkah dan madinah beliau selalu mendapat hammbatan dan kesusahan yang disebabkan oleh kaum Qurais, tetapi beliau masih saja berbuat baik kepada nereka, bahkan beliau juga mendoakannya. Selanjutnya dalam rangka membangun kerukunan antar umat beragama saat ini, umat islam harus melihat pula adanya persamaan diantara mereka yaitu: sama-sama keturunnan nabi adam, sama-sama diciptakan dari bahan yang sama, sama-sama tinggal dibumi, sama-sama dibatasi oleh kematian, dan masih banyak lagi. Dengan adanya persamaan tersebut maka, tidaklah beralasan jika perbedaan agama membawa kepada perpecahan, memang secara keyakinan berbeda tetapi secara manusiawi adalah sama. Untuk itu, jika terdapat orang non muslim yang terkena musibah orang muslim pun berkewajiban untuk menolongnya juga.
5.    Menghormati atau menghargai anak yatim dan fakir miskin
Dan janganlah berbuat seperti halnya dijelaskan dalam surat Al-Maun yang artinya:Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, Itulah orang yang menghardik anak yatim,tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,orang-orang yang berbuat riya,dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Allah swt juga memuliakan kelak disurga kepada mereka yang mengasuh serta bermurah hati mendidik anak yatim, ini juga berlaku serupa kepadaa orang yang berbuat baik kepada orang muslim yang kekurangan dan tidak mampu lagi bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
C.  Manfaat hormat menghormati atau saling menghargai
1.    Dengan adanya rasa saling menghargai maka hubungan tali persaudaraan pun semakin erat baik antarsesamamuslim, maupun non muslim. Dengan demikian tidak akan ada lagi perdebatan antar agama mengenai Tuhan misalnya.
2.    Menumbuhkan rasa tenggang rasa, rendah hati dan berperilaku adil, adanya sifat menghargai maka para muslim pun akan mengerti bahwa muslim yang baik adalah muslim yang berguna bagi muslim lainnya.
3.    Menambahkan rasa iman pada tiap individu-individunya, artinya bahwa melalui sikap saling menghargai maka semua muslim akan menyadari bahwa dirinya dengan muslim yang lainnya ibarat satu tubuh, yang mana jika salah satu tubuh mereka ada yangsakit maka semuanya juga turut merasakanny
4.    Menghormati orang lain menjadikan hidup lebih berpengalaman, Musuh itu sama dengan rintangan hidup lainnya, bisa menjadi guru terbaik. Semua orang tahu bahwa siapapun bisa memberikan pengaruh positif atau negatif pada orang lain. Sayangnya, kita cenderung fokus pada pengalaman negatif dibandingkan pengalaman positif. Akibatnya, kita tidak bisa belajar dari kegagalan.
5.    Menghormati Orang Lain akan Mengurangi musuh, Cara terbaik menyingkirkan musuh adalah dengan menghormati mereka. Ini adalah hal menarik dimana orang-orang harus saling bekerja sama dan menangani musuh-musuh mereka dengan cara yang lebih beradab.
Cara terbaik untuk mengurangi musuh adalah dengan menjadikan mereka teman.Satu-satunya adalah mengembangkan pendekatan pribadi dengan musuh.Musuh sekalipun bisa menjadi guru sekaligus inspirasi.Mereka justru bisa memberikan keuntungan bagi kita.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.    Sikap saling menghargai merupakan sikap terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim, sehingga dapat menjalin hubungan dengan harmonis. Sebab orang yang dapat menghargai orang lain akan menjaga lisan, sikap, dan perbuatan agar tidak menyinggung dan menyakiti oarang lain.
2.    Macam-macam menghargai orang lain:
a. Menghormati orang tua (ayah dan ibu)
b. Menghargai/menghormati guru
c. Menghargai/menghormati tetangga dan masyarakat.
d. Menghargai/menghormati orang non muslim
e. Menghormati atau menghargai anak yatim dan fakir miskin
3.    Manfaat saling menghargai
a.    Dengan adanya rasa saling menghargai maka hubungan tali persaudaraan pun semakin erat baik antar sesama muslim, maupun non muslim.
b.    Menumbuhkan rasa tenggang rasa, rendah hati dan berperilaku adil.
c.    Menambahkan rasa iman pada tiap individu-individunya.
d.   Menghormati orang lain menjadikan hidup lebih berpengalaman.
e.    Menghormati Orang Lain akan Mengurangi musuh.
B.  Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari masih ada kekurangan baik materi maupun penulisan. Jadi kami menyarankan agar pembaca makalah ini membaca referensi dari buku-buku lain untuk melengkapi atau menambah pengetahuan di ayat dan hadits tentang menghargai orang lain. Saran dari semua pihak akan kami kumpulkan untuk memberi semangat dan acuan dalam penulisan makalah kami yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Republik Indonesia. 1994. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang : PT. Kumudasmoro Grafindo.
Atha, Abdul Qadir Ahmad. 2002. Adabun Nabi.  Jakarta: Pustaka Azzam.
Al-Abrasyi, Muhammad ‘Athiyyah. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan,Bandung : Pustaka Setia.
Muslim, Romdoni. 2004. 300 Hadits Akhlak.Jakarta: Restu Ilahi.










[1]Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Semarang : PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994),427.
[2]Abdul Qadir Ahmad Atha, Adabun Nabi, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2002), 134-135.
[3] Muhammad ‘Athiyyah Al-Abrasyi, Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2003), 136
[4]Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,(Semarang : PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994),157.
[5]Romdoni Muslim, 300 Hadits Akhlak, (Jakarta: Restu Ilahi, 2004), 33.

Comments