METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF_PERAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 CERIA


PERAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 CERIA

A.  Latar Belakang
Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak bisa terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di sisi lain pendidikan juga dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peran pokok dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda di masa yang akan datang, maka dari itu, dengan dilaksanakannya proses pendidikan, manusia akan mampu mempertahankan hidupnya ke arah yang lebih baik. Pada Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 disebutkan:Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
Pendidikan dilaksanakan di tiga pusat yang sering disebut tripusat pendidikan, yaitu di tempat sekolah, orang tua dan lingkungan masyarakat. Orang tua seharusnya memahami bahwa merekalah sebagai penanggungjawab utama dalam pendidikan putra-putrinya. Secara umum, berhasil tidaknya pendidikan seorang anak biasanya dihubungkan dengan perkembangan pribadi orang tuanya dan baik tidaknya hubungan komunikasi dalam keluarga.
Pendidikan formal di sekolah terbagi ke dalam dua bagian yaitu kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan pada jam sekolah sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam sekolah. Kedua kegiatan tersebut sama pentingnya dan saling melengkapi di antara keduanya. Istilah kegiatan ekstrakurikuler diartikan kegiatan yang ada di luar program yang tertentu dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dalam kurikulum sekolah dasar dijelaskan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.[1]
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah beranekaragam, antara lain adalah: pramuka, UKS, kesenian, Olahraga dan lain-lain. Dari salah satu kegiatan ekstrakurikuler tersebut, pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki peran besar di sekolah pada umumnya dan bagi siswa pada khususnya. Pendidikan kepramukaan merupakan bagian dari Pendidikan Nasional dengan mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka disetiap gugus depan masing-masing sekolah selama minimal 1 tahun. Gerakan Pramuka juga merupakan wadah pembinaan generasi muda yang sangat potensial dengan prinsip dasar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SDN 1 Ceria, banyak anak yang datang mengikuti ekstrakurikuler Pramuka dengan diantar oleh orang tua/wali murid. Bisa jadi, ketertarikan anak untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka memang datang dari anak itu sendiri, atau ada orang lain yang mendorong anak tersebut untuk menekuni kegiatan, bisa teman atau keluarga (orang tua). Agar dapat berprestasi dengan baik, siswa tentunya tidak hanya membutuhkan skill yang bagus, atau fisik yang baik, tetapi juga faktor mental yang didapat melalui dukungan dari orang tua. Namun saat ini banyak orang tua yang tidak menyadari hal tersebut. Sekarang ini banyak orang tua yang lebih memperhatikan karir atau pekerjaan daripada anaknya. Ini terlihat dari jam kerja orang tua yang sangat padat, dan tentunya berimbas pada kasih sayang yang diberikan orang tua sangat minim.
Orang tua sangat berperan dalam perkembangan psikologi dan pendidikan anak. Kebutuhan anak tergantung dari keluarga, karena orang tua yang paling berperan untuk memenuhi segala kebutuhan anak.[2] Orang tua juga menjadi sumber utama semangat serta kemauan dari anak untuk melakukan apapun termasuk kegiatan Pramuka. Karena nantinya orang tua yang akan juga menentukan kelanjutan kegiatan dari anak tersebut. Kepedulian orang tua terhadap masa depan pendidikan anak menjadi salah satu faktor juga kenapa orang tua sangat memilih dan mendukung kegiatan yang tepat bagi anaknya.
Sebagaimana yang diketahui bersama, gerakan pramuka adalah organisasi gerakan kepanduan di tanah air yang lahir pada tanggal 14 Agustus 1961. Dimana sebagai wadah untuk mendidik dan membina generasi muda agar mereka menjadi manusia-manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepribadian yang tangguh, disiplin, trampil dan berpengetahuan, sehat dan kuat jasmani serta rukun dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi.[3] Karena pentingnya gerakan pramuka maka di setiap lembaga pendidikan formal selalu dibentuk gugus depan maupun kelompok-kelompok pramuka yang merupakan wadah untuk menggembleng kedisiplinan anak-anak dan remaja.[4] Oleh karena itu perlu adanya sebuah motivasi dari para siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka tersebut.
Sebagai salah satu dari lembaga pendidikan, di SDN 1 Ceria juga terdapat kegiatan kepramukaan. Dimana kegiatan kepramukaan tersebut wajib diikuti oleh semua siswa kelas 1 sampai kelas 6. Dalam kegiatan tersebut terdapat berbagai macam kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan para siswa, terutama kedisiplinan mereka dalam belajar. Kenyataannya di SDN 1 Ceria masih ada beberapa siswa yang masih kurang dalam kedisiplinan, siswa masih banyak yang tidak hadir dalam kegiatan pramuka yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Kegiatan pramuka sendiri dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 14.00-16.00 WIB. Siswa lebih memilih untuk bermain daripada mengikuti kegiatan pramuka, siswa sekolah dasar lebih banyak menghabiskan waktu berjam-jam duduk di depan televisi, video games, atau permainan elektronik lainnya daripada mengikuti kegiatan pramuka. Sehingga hal tersebut perlu diteliti, karena kegiatan pramuka itu sangatlah penting dan bermanfaat untuk mendidik kedisiplinan siswa, seperti yang tertuang dalam Dasa Dharma Pramuka, bahwa Pramuka itu; (1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, (3) Patriot yang sopan dan
kesatria, (4) Patuh dan suka bermusyawarah, (5) Rela menolong dan tabah, (6) Rajin, terampil dan gembira, (7) Hemat, cermat, dan bersahaja, (8) Disiplin, berani, dan setia, (9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, (10) Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan (dalam buku Panduan Pramuka).
Dari berbagai latar belakang masalah di atas maka penulis ingin meneliti tentang “peran orang tua terhadap kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 1 Ceria
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, diantaranya yaitu :
1.    Bagaimana partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 1 Ceria?
2.    Bagaimana peran orang tua terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 1 Ceria?
C.  Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana peran orang tua terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 1 Ceria.
D.  Manfaat Penelitian
Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber rujukan (referensi) dalam upaya mengembangkan pengetahuan tentang peran orang tua terhadap kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 1 Ceria.
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
1) Dapat dijadikan gambaran dan pedoman untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan orang tua siswa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 1 Ceria
2) Sebagai cara untuk menanamkan kepada orang tua arti pentingnya kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
3) Sebagai cara untuk menanamkan bagaimana melaksanakan pembelajaran kepramukaan yang efektif demi menciptakan relasi yang baik dengan orang tua siswa.
b. Bagi Siswa
1) Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 1 Ceria memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan disiplin, tertib, tanggung jawab dan mandiri.
2) Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN 1 Ceria, peserta didik akan memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan optimal dan meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi belajar.
c. Bagi Orang Tua
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk berperan serta dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SDN 1 Ceria
E. Kajian Teori
a. Peranan Orang Tua
Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk mental si anak terletak pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti itu tergantung kepada budi pekerti orang tuanya. Sesungguhnya sejak lahir anak dalam keadaan suci dan telah membawa fitrah agama, maka orang tuanyalah yang merupakan sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan anak dimasa depan. Sebab secara pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan orang tua yang kuat untuk menentukan subur tidaknya arah pendidikan terhadap anak. Orang tua memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan anakanaknya. Orang tua merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak. Suasana afeksi keluarga turut menentukan sikap dan tingkah laku anak.[5]
Orang tua dapat mempengaruhi anaknya baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti pemilihan sekolah dan pekerjaan. Bila orang tua mempunyai fokus orientasi pada suatu pekerjaan maka ia akan berusaha bagaimana caranya supaya anaknya langsung bekerja setelah lulus, terlebih jika orang tua telah mengetahui penghasilan dan prospek di masa mendatang dari pekerjaan tersebut. Orang tua akan mengarahkan anaknya untuk masuk ke sekolah yang memberikan bekal teori dan ketrampilan yang mendukung pekerjaan yang dimaksud, dengan memilih salah satu bidang keahlian yang ada. Dengan demikian diperkirakan ada hubungan antara pengaruh orang tua dengan pemilihan bidang keahlian.
a. Pengertian Ekstrakurikuler
Kegiatan di luar pembelajaran di sekolah biasa disebut dengan ekstrakurikuler. Menurut Popi Sopianti (2010: 99) ekstrakurikuler adalah wahana pengembangan pribadi peserta didik melalui berbagai aktivitas, baik yang terkait langsung maupun tidak terkait langsung dengan materi kurikulum, sebagai bahan yang tidak terpisahkan dari tujuan kelembagaan.[6]
b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Popi Sopianti (2010: 99-100) tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah menumbuhkembangkan pribadi siswa yang sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya melalui kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah. Pembibingan yang bersifat ekstrakurikuler antara lain diarahkan pada kecakapan hidup, yang meliputi kecakapan individual, kecakapan sosial, kecakapan vokasional, kecakapan intelektual serta pembimbingan kepemudaan.[7] Kegiatan ekstrakurikuler memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan minat dan belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dipengaruhi oleh misi dan filosofi serta membutuhkan lingkungan belajar dimana siswa dapat berkembang , belajar dan mengekspresikan diri.
a. Pengertian Pramuka
Kata pramuka merupakan rangkaian dari tiga kata yaitu pra adalah singkatan dari praja yang berarti rakyat atau warga negara, mu adalah singkatan dari muda yang berarti belum dewasa dan ka adalah singkatan dari karana yang artinya adalah perbuatan, penghasilan, aksi, tindakan, upacara, perusahaan, alat, pengertian, badan, pesawat. Merujuk dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa gerakan pramuka adalah gerakan rakyat atau warga negara yang masih muda yang sanggup dan mampu berkarya.
Pramuka merupakan salah satu lembaga yang ditugaskan untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan. Sebenarnya eksistensinya ada hampir di setiap lembaga resmi misalnya Kepolisian, Dinas Kesehatan, Perhutani, dan semua lembaga pendidikan. Sebenarnya tugas yang diemban pramuka sangat kuat sebab hal ini tertuang dalam Kepres RI nomor 238 tanggal 20 Mei 1961. Kepres tersebut memuat tentang Gerakan Pramuka Indonesia sebagai satu-satunya badan atau lembaga yang ditugaskan untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan Pemuda Indonesia.
F. Metodologi Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SDN 1 Ceria. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket dan wawancara. Angket adalah cara mengumpulkan data dengan memberi sejumlah pertanyaan tertulis dan dijawab oleh responden secara tertulis pula. Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kegiatan ekstakurikuler pramuka yang diikuti siswa dan tingkat kedisiplinan siswa. Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket tertutup dalam bentuk pilihan ganda. wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan profil SD, dan pembina pramuka untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan pramuka dalam kurikulum 2013 yang dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman wawancara tidak terstruktur.


[1] Poerwardaminta.KBBI. (Jakarta: Depdikbud 1996), 26
[2] Husdarta.Psikologi Olahraga. (Bandung: Alfabeta.2002), 75
[3]Khusnin, M. Pedoman Umum Revitalisasi Gerakan Pramuka, (Kendal: Gerakan Pramuka Kwarcab. 2007). 2
[4]Dyah Amiyah Lindayani dan Achmad Sapari. Panduan Gerakan Pramuka. (Surabaya: Penerbit SIC. 2006),1
[5] Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.1993). 82
[6] Popi Sopianti. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Cilegon: Ghalia Indonesia, 2010),99
[7] Ibid, 99-100

Comments