PSIKOLOGI PERKEMBANGAN_PERKEMBANGAN MASA BAYI


 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perttumbuhan dan perkembagan bayi merupakan suatu hal yang penuh teka-teki dan pertanyaan karena bayi terlihat bagai makhluk yang perilaku umumnya tampak tidak terorganisasi, ia akan menangis ketika merasa tidak nyaman dan tidak aman. Serta hanya terdiam saja ketika sebaliknya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya sebenarnya hal apa saja yang bisa ia lakukan apakah dengan terdiamnya serta kebiasaanya yang selalu tidur hingga 16-17 jam perhari bayi juga bisa melihat, mendengar dan merasakan  rangsangan dari sekitarnya.
B.     Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud masa bayi itu?
2.    Bagaimana perkembangan fisik pada bayi?
3.    Bagaimana perkembangan kognitif pada bayi?
4.    Bagaimana perkembangan bahasa pada bayi?
5.    Bagaimana perspektif informasi dan perkembangan pada bayi?
6.    Bagaimana perkembangan sosioemosional pada bayi?
C.     Tujuan
1.           untuk mengetahui apa arti masa bayi itu.
2.           Untuk mengetahui perkembangan fisik pada bayi.
3.           Untuk mengetahui perkembangan kognitif pada bayi.
4.           Untuk mengetahui perkembangan bahasa pada bayi.
5.           Untuk mengetahui perspektif informasi dan perkembangan pada bayi.
6.           Untuk mengetahui perkembangan sosioemosional pada bayi.

BAB II
PEMBAHASAN
1.          DEFINISI MASA BAYI
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi semua kebutuhannya. Akan tetapi ia belum pandai menyampaikan keinginannya. Ia hanya menangis. Menurut beberapa para ahli psikologi masa bayi itu dimulai dari bayi mulai lahir sampai bayi berusia satu setengah tahun dan ada juga yang mengatakan sampai berumur dua tahun. Yang mana sebagian besar waktu bayi digunakan untuk tidur, sebagian lagi digunakan untuk menyusu dan menyaakan keinginannya dengan cara menangis.[1]
2.         PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA BAYI
a.   Urutan Cephalocaudal dan proximodistal
Urutan Cephalocaudal ialah urutan pertumbuhan,dimana pertumbuhan terbesar selalu dimulai dari atas kepala dilanjutkan dengan pertumbuhan fisik mencakup yang besar,berat serta pertumbuhan organ tubuh lainnya secara berangsur-angsur dari atas kebawah(keleher, bahu batang tubuh tengah  dan lain lain).
Urutan proximodistal ialah pertumbuhan dimulai pada bagian tengah tubuh lalu bergerak dari kaki dan tangan.
b.   Tinggi dan berat
Bayi yang baru lahir kehilangan 5-7% berat tubuh meraka, segera setelah bayi menyesuaikan diri dangan mengisap, menelan dan mencerna mereka bertumbuh cepat dan memperoleh berat kira-kira 5-6 ons perminggu selama bulan pertama pada bulan ke empat berat badan mereka naik mencapai hampir tiga kali lipat dari berat mereka ketika hari pertama kelahiiran.
c.   Keterampilan  Motorik kasar dan halus
Ketrampilan motorik kasar meliputi  kegiatanotot-otot besar seperti menggerakan lengan dan berjalan.dan ketrampilan motorik halus meliputi gerakan-gerakan menyesuaikan secara lebih halus, separti ketangkasan jari meraih dan menggegam, gerakan pergelangan tangan, perputaran tangan, dan koordinasi jari.
d.   Otak
Ketika bayi berjalan, berbicara, berlari, menggoyang-goyangkan mainan yang dapat berbunyi, tersenyum dan mengerutkan dahi maka perubahan-perubahan dalam otaknya sedang berkembang. Sebenarnya sejak lahirnya bayi sudah memiliki  semua sel syaraf (neurons) yang akan dimiliki sepanjang hidupnya,tetapi pada saat lahir dan awal kehidupannya  keterkaitan sel-sel ini masih sangat lemah.[2]
e.   Kebutuhan gizi dan perilaku makan
Perbedaan-perbedan yang ada pada setiap bayi  dalam cadangan gizi, komposisi tubuh, tingkat pertumbuhan dan pola kegiatan membuat pendefinisian kebutuhan gizi yang sesungguhnya sulit dilakukan. Akan tetapi para pakar gizi menganjurkan bahwa bayi perlu mengkonsumsi 50 kalori per hari untuk setiap pon berat mereka. Pemberian asi pada bayi sangatlah diperlukan pada bulan pertama asi digunakan untuk pembangun system kekebalan tubuh bayi, hingga bayi berumur dua tahun. Pada bayi yang kekurangan asi dapat menyebabkan penyakit marasmus.
f.   Pelatihan buang air
pelatihan buang air pada bayi sangatlah diperlukan karena jika tidak akan menyebabkan bayi menjadi berperilaku tidak baik, seperti mengompol atau buang air besar dicelana. Pelatihan buang air pada bayi dapat dimulai ketika bayi berusia kira-kira 20 bulan hingga 2/3 tahun.
g. Perkembangan Sensoris dan persepsi
Semua informasi datang pada bayi melalui indra. Sensasi terjadi ketika sekumpulan informasi menadakan kontak dengan peerima sensor (mata, telinga, lidah , hidung, dan kulit). Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diindrakan atau dirasakan. Secara singkat, perkembangan persepsi yang diyakini oleh para peneliti ialah bahwa bayi melihat benda-benda berdiri sendiri, satu, kokoh, dan terpisah dari lingkungan sekitarnya, ada kemungkinan hal ini terjadi saat lahir atau segera setelahnya, tetapi sudah pasti hal ini terjadi pada usia 3-4 bulan.[3]
h. Persepsi Visual
Dunia visual pada bayi yang baru lahir bukanlah kebingungan  tetapi bayi yang baru lahir diperkirakan 20/200-20/600 pada bagan snellen yaitu akat untuk menguji mata.ini sekitar 10-30 kali lebih rendah dari penglihatan orang dewasa normal. Tetapi akan meningkat pada usia 6 bulan
i.   Pendengaran
Segera setelah kelahiran, bayi dapat mendengar, walaupun ambang pintu sensor orang dewasa (Trehub, dkk, 1991). Oleh karenanya, suatu rangsangan harus lebih nyaring untuk didengar oleh bayi. (Morrongiello, Fenwick, & Chace, 1990). Kenyataan bukan hanya bayi yang baru lahir yang bisa mendengar, bahwa ada kemungkinan janinpun bisa mendengar ketika ia mendekap di dalam kandungan ibunya. Janin dapat mendengar pada beberapa bulan terakhir kehamilan.
j.    Sentuhan pada Bayi yang Baru Lahir
Bayi-bayi yang baru lahir ternyata sudah memberi respons terhadap sentuhan. Sentuhan ke pipi ternyata menghasilkan gelengan kepala sedangkan sentuhan ke bibir menghasilkan gerakan mengisap. Sebagai contoh, sunat biasanya dilakukan kepada bayi laki-laki kecil kira-kira hari ketiga setelah kelahiran. Peningkatan tangisan dan ocehan intensif selama prosedur sunat dilakukan, mengindikasikan bayi berusia 3 hari mengalami rasa sakit (Gunnar, Malone, & Fisch, 1987; Porter, & Marshall, 1988)
Bayi laki-laki yang baru lahir yang menangis intensif selama sunat, menunjukkan bahwa mereka mengalami stres.
Selama bertahun-tahun, para dokter telah melakukan operasi pada bayi-bayi yang lahir tanpa pembiusan. Praktek kedokteran ini dilakukan karena bahaya pembiusan terhadap bayi dan anggapan bahwa bayi yang baru lahir tidak merasakan sakit. Baru-baru ini, ketika para peneliti yakin bahwa bayi yang baru lahir dapat merasakan sakit, praktek operasi yang telah berlangsung lama pada bayi yang baru lahir tanpa pembiusan semakin banyak diperdebatkan.
k.    Penciuman (Smell)
Bayi-bayi yang baru lahir dapat membedakan bau. Hal ini ditunjukkan dari ekspresi wajah mereka. Mereka kelihatannya menyukai bau vanilla dan arbei tetapi tidak suka bau telur dan ikan busuk (Steiner, 1979).
l.   Kecapan (Taste)
Ketika mengisap puting yang diolesi dengan suatu larutan yang manis, jumlah isapan bertambah (Lipsitt, dkk, 1976). Dalam penelitian lain, bayi-bayi yang baru lahir memperlihatkan suatu ekspresi senyum setelah diberi larutan manis. Sebaliknya mereka mengerutkan lidah mereka setelah diberi larutan asam (Steiner, 1979).
m.    Persepsi Menyeluruh
Percepsi menyeluruh (intermodal perceptionialah kemampuan mengaitkan dan informasi atas dua atau lebih pengalaman sensoris, seperti penglihatan dan pendengaran.
3.   PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA BAYI
a.   Teori Piaget Tentang Perkembangan Bayi
Piaget yakin bahwa seorang anak melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa. Kemampuan bayi dari tahap-tahap tersebut berasal dari tekanan biologis untuk menyesuaikan diri (adapt) dengan lingkungan dan adanya pengorganisasian struktur berpikir.
Menurut Piaget, perkembangan pemikiran dibagi ke dalam empat tahap yang secara kualitatif sangat berbeda: sensoris-motorik, praoperasional dan operasional konkret, dan operasional formal.
b.   Tahap Perkembangan Sensoris- Motorik
Tahap sensoris motorik Piaget berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira usia 2 tahun. Selama masa ini perkembangan mental dipengaruhi oleh kemajuan yang besar pada kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik – oleh karena itu, namanya sensorik-motorik (Piaget, 1952)
Tahapan-tahapan Piaget, perkembangan subtahap sensoris motorik adalah:[4] (1) reflek sederhana, (2) kebiasaan-kebiasaan sederhana dan reaksi sirkuler primer, (3) reaksi sirkuler sekunder, (4) koordinasi reaksi sirkuler; (5) reaksi sirkuler tersier, pencarian dan keingin tahuan; (6) internalisasi skema.Reflek sederhana (simple reflexe) ialah subtahap sensoris motorik pertama Piaget, yang terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada subtahap ini, alat dasar Reaksi sirkuler sekunder (secondary sircular reaction) ialah subtahap sensorik-motorik ketiga Piaget, yang berkembang antara usia 4 dan 8 bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin berorientasi atau berfokus pada benda di dunia, yang bergerak dengan keasyikan dengan diri sendiri dalam interaksi sensoris-motorik.
Koordinasi reaksi sirkuler sekunder (coordination of secondery sirculer reaction) ialah subtahap sensorik-motorik keempat Piaget, yang berkembang antara usia 8 dan 12 bulan. Pada subtahap ini, beberapa perubahan yang signifikan berlangsung yang meliputi koordinasi skema dan kesengajaan.
Reaksi sirkuler tersier, kesenangan atas suatu yang baru, dan keingintahuan (tertiary circular reaction, novelty and curiosity) ialah subtahap sensoris-motorik kelima Piaget yang berkembang antara usia 12 dan 18 bulan. Pada subtahap ini bayi semakin tergugah minatnya oleh berbagai hal yang ada pada benda-benda itu dan oleh banyak hal yang dapat mereka lakukan pada benda-benda itu.
Internalisasi skema yaitu (internalization of sehemes) ialah subtahap sensoris-motorik keenam dan terakhir Piaget, yang berkembang antara usia 18 dan 24 bulan. Pada subtahap ini fungsi mental bayi berubah dari suatu taraf sensoris motorik murni menjadi suatu taraf simbolis, dan bayi mulai mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol primitif.koordinasi sensasi dan aksi ialah melalui perilaku reflektif, seperti mencari dan mengisap, yang dimiliki bayi sejak kelahiran.
Kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer (first habit dan primary circual reaktion) ialah subtahap sensorik-motorik kedua Piaget 1-4 bulan. Pada subtahap ini, pada subtahap ini bayi belajar mengkoordinasikan sensasi tipe skema atau struktur-yaitu, kebiasaan dan reaksi-reaksi sirkuler primer.
Reaksi sirkuler primer (primary circular reaction) ialah suatu skema yang didasarkan pada usaha bayi untuk memproduksi suatu peristiwa yang menarik atau menyenangkan yang pada mulanya terjadi secara kebetulan.
c.   Ketetapan Benda
Ketetapan benda (object permanence) ialah istilah Piaget bagi pencapaian paling penting pada seorang bayi: pemahaman bahwa benda-benda dan peristiwa-peristiwa masih tetap ada dan berlansung walaupun benda-benda dan peristiwa-peristiwa itu tidak dapat dilihat, didengar atau disentuh secara langsung
4. PERSPEKTIF PEMROSESAN INFORMASI DAN PERKEMBANGAN BAYI
Piaget yakin bahwa kemampuan bayi untuk membangun skema sensoris-motorik, membangun suatu dunia benda yang koheren dan peristiwa yang cocok untuk membentuk isi gagasan, meniru, dan membentuk gambaran atas benda. Tetapi banyak pakar psikologi pemrosesan informasi yakin bahwa perkembangan bayi lebih maju dibanding dengan keyakinan Piaget. Tahap pemrosesan informasi dan perkembangan pada bayi yaitu:[5]
a.   Habituasi dan Dishabituasi
Apabila suatu rangsangan-cahaya atau suara-ditujukan kepada bayi beberapa kali secara berturut-turut, mereka biasanya kurang memberi perhatian terhadap rangsangan itu. Hal ini menunjukkan rasa bosan mereka terhadap rangsangan itu. Ini adalah proses pembiasaan (habituation) yakni menyajikan yang berulang-ulang dari stimulus yang sama yang menyebabkan berkurangnya perhatian terhadap rangsangan. Dishabituation ialah suatu minat yang diperbarui seorang bayi terhadap suatu rangsangan. Untuk mempelajari apakah dishabituasi sedang terjadi ialah perilaku mengisap (perilaku mengisap berhenti jika bayi kecil menyentuh suatu benda yang lembut) .
Pengetahuan habituasi dan dishabituasi dapat mengembangkan interaksi orang tua-bayi.
Orang tua yang bijaksana mengetahui bahwa bayi memperlihatkan suatu minat dan pengulangan rangsangan sangat penting bagi bayi untuk memproses informasi.
b.   Memori
Memori (memory) ialah unsur pusat perkembangan kognitif yang memuat seluruh informasi yang di dalamnya individu menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu. Kadang-kadang informasi hanya disimpan beberapa detik, dan pada kesempatan lain informasì disimpan seumur hidup. Memori digunakan ketika kita mencari dan mengingat. Baru-baru ini para peneliti perkembangan anak telah memperlihatkan bayi usia 3 bulan telah memiliki kemampuan menyimpan memori (Grunwald, dkk, 1993). Menurut Rovve-Collier, bahkan memori bayi yang berusia 2,5 bulan telah terinci secara luar biasa.
c.   Imitasi
Peneliti perkembangan bayi Andrew Meltzoff (1990; Meltzoff & Kuhl, 1989; Meltzoff & Moore, 1992) melaksanakan sejumlah studi tentang kemampuan imitasi bayi. Dalam pengamatan Meltzoff tentang bayi pada 72 jam pertama kehidupan, bayi secara berangsur-angsur memperlihatkan suatu respon imitasi penuh tentang ekspresi wajah orang dewasa, seperti menjulurkan lidah keluar atau membuka mulut lebar-lebar.
5.  PERKEMBANGAN BAHASA PADA BAYI
Bahasa (language) ialah suatu sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada manusia, bahasa ditandai oleh daya cipta yang tidak pernah habis dan adanya sebuah sistem aturan. Daya cipta yang tidak pernah habis (invinite generativity) ialah suatu kemampuan individu untuk menciptakan sejumlah kalimat bermakna yang tidak pernah berhenti dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas, yang menjadikan bahasa sebagai upaya yang sangat kreatif. Sistem aturan bahasa mencakup: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmantik.[6]
Perkembangan bahasa pada bayi dimulai Pada beberapa bulan pertama kehidupan, bayi memperlihatkan suatu respons yang mengagumkan terhadap suara/bunyi yang keras. Pada usia 3 hingga 6 bulan, bayi mulai memperlihatkan suatu minat akan suara, dan merespons terhadap suara. Selama 3 atau 6 bulan berikutnya, bayi mulai mengoceh, mengeluarkan suara.
Pada usia kira-kira 6-9 bulan, bayi mulai memahami kata-kata pertama mereka. Pembedaharaan kata-kata yang diterima bayi mengacu pada kata-kata yang mampu dipahami olehnya. Meskipun pembedaharaan kata bayi tersebut mulai berkembang pada pertengahan kedua tahun pertama. 
6.      PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA BAYI
Emosi dipengaruhi oleh dasar biologis maupun pengalaman seseorang. Pentingnya peranan biologi bagi emosi juga terlihat pada  perubahan kapasitas emosi seorang bayi. Daerah-daerah tertentu diotak  yang berkembang dimasa awal kehidupan seperti batang otak, hipokampus, dan amigdala. Berperan terhadap munculnya kesedihan, kegembiraan, dan kemarahan.Bahkan bayi juga memperlihatkan emosi-emosi ini. Factor-faktor biologis ini hanyalah sebagian dari seluruh kisah mengenai emosi .emosi adalah bahasa pertama dalam komunikasi orang tua dan bayi.
Ahli tertemuka di bidang perkembangann emosinal bayi. Michael Lewis (2007,2008) membedakan emosi primer dan emosi sadar-diri[7].
1.              Emosi primer adalah emosi yang dimiliki oleh manusia dan binatang: emosi-emosi ini diekspresikan dalam enam bulan pertama kehidupan bayi manusia. Emosi primer mencangkup terkejut,tertarik,gembira, marah, sedih, takut, dan jijik.
2.              Emosi sadar diri (self conscious emotion) memerlukan kewaspadan diri yang melibatkan kesadaran dan rasa  ke akuan. Emosi sadar diri mencangkup cemburu, empati, malu, bangga, menyesal, dan rasa bersalah, yang kebanyakan muncul pertama kali pada paruh kedua tahun pertama hingga tahun kedua. Beberapa ahli menyebut emosi-emosi sadar diri seperti malu, menyesal, rasa bersalah,  dan bangga, sebagai emosi sadar orang lain. Karena melibatkan reaksi-reaksi emosional dari orang lain ketika emosi ini mucul. (saarni dan kawan-kawan 2006) para peneliti seperti Jhoseph Campos (2005) dan Michel (2007) memperdebatkan mengenai seberapa awalkah emosi-emosi seperti diatas muncul pertama kali dalam masa bayi dan balita, dan bagaimanakah urutanya. Sebagai indikasi dari konterfensi mengenai kapan pertama kalinya suatu emosi diperlihatkan oleh bayi, perhatikan rasa cemburu dan bebrapa peneliti beragumen bahwa rasa cemburu tidak muncul hingga sekitar usia 18 bulan (lewis, 2007) sementara para peneliti lain menyatakan emosi diperlihatkan lebih awal.
A.            Ekspresi emosi dan relasasi sosial
Ekspresi emosi memiliki peranaan dalam relasi bayi yang pertama kemampuan bayi untuk mengomunikasikan emosi memungkinkan interaksi yang terkoodinasi dengan pengsuhnya dan merupakan awal suatu ikatan emosional diantara mereka (Thompson 2010) bukan hanya orangtua yang mengubah ekspresi emosi mereka sebagai respon terhadap ekspresi emosi bayi  namun bayi juga memodifikasi ekspresi emosinya terhadap eksperesi emosi orang tua.
Tangisan dan senyuman adalah dua ekspresi yang diperlihatkan bayi ketika berinteraksi dengan orang tua. Inilah bentuk-bentuk pertama dari komunikasi emosi bayi.
Tangisan menangis adalah mekanisme paling penting yang dikembangan bayi baru lahir untuk berkomunikasi dengan duniannya.Tangisan pertama bayi membuktikan adanya udara dalam paru-paru bayi.Tangisan juga dapat memberikan informasi mengenai kesehatan system saraf central dari bayi yang baru lahir. Bayi juga memiliki 3 jenis tangisan[8]:
a.                Tangisan Dasar /Basic Cry
Suatu pola berirama yang biasanya terdiri dari satu tangisan, diikuti oleh diam sesaat, diteruskan dengan satu siulan kecil, pendek dengan nada sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tangisan utama, kemudian satu lagi masa diam, singkat sebelum tangisan berikutnya.
b.              Tangisan Kemarahan/ Anger Cry
suatu fariasi dari tangisan dasar dengan lebih banyak udara yang dikeluarkan melalui tali suara.
c.              Tangisan Kesakitan / Pain Cry
Suatu tangisan awal panjang dan tiba-tiba yang diikuti menahan nafas, tanpa rintihan atau erangan pendahuluan.Tangisan kesakitan dirangsan oleh stimuls berintesitas tinggi.
Senyuman berperang kritis sebagai alat mengembangkan  keterampilansosial baru dan merupakan sinyal sosial yang penting. Kekuatan senyum bayi secara tepat dijelaskan oleh seorang teori dari inggris (John Bowly 1969 ) dan ada dua jenis senyuman yang diketahui pada bayi[9]:
1.              Senyuman Reflexi
Suatu senyuman yang tidak terjadi sebagai respon terhadap stimuli eksternal dan muncul selama satu bulan pertama setelah kelahiran. Biasanya selama tidur
2.                 Senyuman Social
Suatu senyuman yang terajdi sebagai respon terhadap stimulus eksternal.Biasanya terhadap wajah yang dilihat oleh bayi.Senyuman sosial biasanya sudah terjadi ketika bayi berumur 2bulan.
Daniel messenger (2008) baru-baru ini mendeskripsikan jalur perkembangan senyuman bayi sejak 2 hingga 6 bulan setalah kelahiran, senyuman sosial bayi jauh bertambah lebih banyak. Berupa senyuman mandiri dan juga sebagai respon senyuman terhadap senyuman orang lain. Bayi juga menunjukan senyuman anti sifatorist sebagai cara mengkomunikasi emosi positif yang sudah dirasakaan dengan cara tersenyum pada suatu objek kemudian mengalihkan senyuman itu kepada orang dewasa didepannya.
B.            RASA TAKUT
Eksperesi takut yang paling sering diperlihatan oleh bayi adalah kecemasan terhadap orang asing (Setrenger anxiety)yakni bayi menunjukan rasa takut dan khawatir terhadap orang asing, biasanya muncul secara bertahap. Awalnya rasa takut ini pada usia sekitar 6 bulan dalam bentuk reaksi khawatir. Pada usia 9 bulan takut terhadap orang asing sering kali berkembang menjadi lebih kuat, berkembangan hinggan ulang tahun pertama bayi, kemudian menurun.
C.            PERKEMBANGAN PENGHAYATAN DIRI
Ketika anak bayi berusia dua tahun, kebanyakan anak dapat mengenali dirinya di cermin. Singkatnya bayi mulai mengembangkan pemahaman diri ( self understanding) yang disebut pengenalan diri (self recognition) pada usia sekitar 18 bulan. Namun, tidak semua bayi diberbagi budaya terbiasa dengan cermin. Sehingga, pengenalan diri secara fisik mungkin lebih penting di budaya-budaya barat dibandingkan non-barat . sebagai dukungan terhadap pandangan kebudayaan ini, sebuah studi mengungkapkan bahwa balita usia 18 hingga 20 bulan dari keluarga urban dengan SES menengah digerman lebih mungkin mengenali diri sendiri di cermin disbanding balita dari keluarga petani di pedesaan.
D.            KELEKATAN DAN PERKEMBANGANYA
Kelekatan (attachmen) adalah ikatan emosional yang kuat antara dua orang.Bayi semakin menjadi dekat dengan orang atau benda yang memberikan kepuasan oral.Bagi kebanyakan bayi kepuasan seperti ini tentu saja didapat dari ibu yang paling sering memberikan makanan kepada bayinya.
Kenyamanan fisik juga memainkan peranan penting dalam pandangan mengenai perkembangan bayi.Satu tahun pertama kehidupan merupakan tahap munculnya kepercayaan versus ketidak percayaan.Kenyamanan fisik dan perawatanyang peka merupakan hal yang esensial untuk mencapai kepercayaan dasar pada bayi.

Perspektif etologis adri psikiater inggrin john bolwge (1969-1989) juga menekankan pentingnya kelekatan pada tahun pertama kehidupan dan responsifitas dari pengasuh bowlby yakin bayi dan ibunya secara naluriah membentuk suatu kelekatan iya menyatakan bahwa bayi yang baru lahir secara biologis diberi perlengkapan untuk membangkitkan prilaku kelekatan dengan ibunya.
Kelekatan tidak timbul secara tiba-tiba namun berkembang melalui serangkaian tahapan, diawali dengan priferensi umum bayi terhadap amnesia hingga kebersamaan dengan pengaruh utama. Berikut ini adalah keempat tahapan itu, yang didasarkan pada konsep kelekatan menurut bolwge (schaffer,1996)[10] :
1.  Tahap satu : dari lahir hingga usia 2 bulan
2.  Tahap dua : dari usia dua hingga 7 bulan
3.  Tahap tiga : dari usia 7 hingga 24 bulan
4.  Tahap empat : dari usia 24 bulan hingga seterusnya.
Bowlby berargumen bahwa bayi mengembangkan model kerja internal mengenai kelekatan, suatu model mental sederhana mengenai pengasuh, hubungan bayi dengan pengasuhnya, dan diri yang memiliki hak terhadap perawatan gizi.

E.             PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM KELEKATAN
Situasi asing (strange situation) yakni suatu metode observasi untuk mengukur kelekatan bayi berupa serangkaian perkenalan, perpisahan, dan reuni dengan pengasuh dan orang dewasa asing dalam urutan tertentu. Berdasarkan responbayi dalam situasi asing, para peneliti mendeskripsi bayi memiliki kelekatan aman atau kelekatan tidak aman(dalam tiga jenis kelekatan tidak aman)  yaitu[11]:
a)      Bayi dengan kelekatan aman (securely attached)
b)      Bayi dengan kelekatan tidak aman  dan menghindar (insecure avoidant)
c)      Bayi dengan kelekatan tidak aman dan menolak (insecure resistant)
d)     Bayi dengan kelekatan tidak aman dan tidak terartur (insecure disorganized babies)

KESIMPULAN
 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa: Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi semua kebutuhannya. Akan tetapi ia belum pandai menyampaikan keinginannya. Ia hanya menangis. Menurut beberapa para ahli psikologi masa bayi itu dimulai dari bayi mulai lahir sampai bayi berusia satu setengah tahun dan ada juga yang mengatakan sampai berumur dua tahun. Yang mana sebagian besar waktu bayi digunakan untuk tidur, sebagian lagi digunakan untuk menyusu dan menyaakan keinginannya dengan cara menangis.
Perkembangan fisik pada bayi yaitu: Urutan Cephalocaudal dan proximodistal, tinggi dan berat, keterampilan  motorik kasar dan halus, otak, kebutuhan gizi dan perilaku makan, pelatihan buang air, perkembangan sensoris dan persepsi, persepsi visual, pendengaran, sentuhan pada bayi yang baru lahir, penciuman (Smell), kecapan (Taste), persepsi menyeluruh.
  Perkembangan kognitif pada masa bayi, meliputi: teori piaget, tahap perkembangan sensorik-motorik, dan ketetapan benda.
Prespektif baru tentang perkembangan kognitif bayi meliputi: perkembangan konsepsi dan perkembangan persepsi.
Prespektif pemrosesan informasi dan perkembangan bayi yaitu: habituasi dan dihabitusi, memori, serta imitasi.
Prkmbangan bahasa pada bayi di mulai kira-kira saat bayi berusia 3-6 bulan, selanjutnya bayi mulai mengerti dan memahami kata pada usia 6-9 bulan.
Perkembangan sosioemosional terdiri atas: perkembangan emosi bayi (primer dan sadar diri).




DAFTAR PUSTAKA
Gophnik. Alison,2007,  Keajaiban Otak Anak, Bandung: PT Mizan Pustaka.
Santrock. W. John, 2002.Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Zulkifli, 2005, Psikologi Perkembangan,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://Psikologi Perkembangan, diaksess pada 24 februari 2016.


[1] Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),22-23.
[2] Alison Gopnik, Keajaiban Otak Anak, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007),276.
[3] John W. Santrock, Perkembangan masa hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002),151-152
[4] Ibid, 168-169
[5] Ibid, 173-175
[6] Ibid, 178
[7] http://psikologi Perkembangan, diakses pada 24 februari 2016.
[8] Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), 24.
[9] Http://Psikologiperkembangan, diakses pada 24 februari 2016.

[10] Ibid,
[11] Ibid,

Comments

  1. The King Casino - Ventureberg
    The King Casino is owned by British casino operator Crown Resorts and operated septcasino by Crown Resorts. It https://deccasino.com/review/merit-casino/ is owned https://febcasino.com/review/merit-casino/ by ventureberg.com/ British ADDRESS: goyangfc.com CASTLE

    ReplyDelete

Post a Comment